Ketika Cintaku, Cintamu dan Cinta-Nya Bersemi Indah
Syamil MD’U. Ta’lim Mushalla atau yang lebih akrab disapa limus merupakan kajian rutin mingguan bagi para penuntut ilmu di FKIP MIPA Unmul. Selasa, 6 Maret 2012 menampilkan limus yang tidak biasa bagi para perindunya. Masih seputar sajian artikel islami yang dikupas, namun dengan tema yang lebih familiar dan mengena pada kehidupan sehari-hari. Ketika cintaku, cintamu dan cinta-Nya bersemi indah merupakan topik bahasan di sore hari (pukul 16.30,red) tersebut.
Bertempat di Mushalla baru Darul ‘Ulum, Ust. Ahmad Eka Bayu selaku pembicara mendapatkan kesan baik di mata para pencari ilmu dalam majlis tersebut. Ia menuturkan beberapa hal yang harus kita lakukan untuk membuktikan cinta kita kepada Allah swt. Diantaranya ialah tetap menjaga shalat qiyamul lail, shalat shubuh tepat waktu, menjaga puasa dan shalat sunnah agar terus berjalan, membaca buku islami dan bersilaturahim minimal dengan memberikan senyum pada tiap orang yang kita temui.
Cinta merupakan hal yang selalu mendasari dalam hati tiap insane. Dari penuturannya, cinta atau yangdisebut mahabbatullah dibagi menjadi dua, yakni Ghairu Syar’iyyah dan Syar’iyyah. Ghairu Syar’iyyah adalah cinta berlandaskan syahwat (Q.s. Ali Imran : 4). Sedangkan Syar’iyyah adalah cinta berlandaskan iman, dimana hakikat cinta adalah berlandaskan pada Allah swt, Dzat yang menimbulkan kasih dan sayang kepada orang yang dicintai-Nya (Q.s Ali Imran : 15).
Adapun ciri-ciri cinta ialah selalu mengingat-ingat (Q.s Al anfal : 2), mengagumi (Q.s Al Fatihah : 1), Ar ridha atau rela ( Q.s Al Bayyinah : 8), At Thaddiyah atau berkorban (Q.s Al Baqarah : 207), Al Khouf atau takut, Ar raja’ atau mengharap dan At Tha’ah atau menaati. Limus yang menjadi santapan pekanan para aktivis mushalla tersebut ditutup dengan santapan snack.
1 komentar:
mantep sob .:)
Posting Komentar