Kufur dan Syukur

Diposting oleh Anwaril Hamidy di 11.01 0 komentar

Berputus asa di ujung kemenangan sama saja dengan bunuh diri dengan menggunakan racun,
Racun yang diminum di pagi hari dan bereaksi ketika tiba malam hari,
Dan sang suicider sadar bahwa hidupnya tinggal sebentar lagi…
Sehingga ia manfaatkan waktu yg tersisa untuk membantu dan berbagi
Dan ia merasakan sensasi yang unik
Rasa senang, damai dan puas yang tak pernah dirasakan sebelumnya
Dan ketika hampir tiba malam hari, ia menyadari dirinya masih berguna
ia menyesali perbuatannya…
Memohon kepada yang kuasa agar tidak dicabut nyawanya malam ini…
“…Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"(QS. Yusuf:87)
Sedangkan bersyukur, ibarat telaga hati yang luas…
Yang tetap segar meski segenggam garam ‘masalah’ dicelupkan ke dalamnya,
Maka lapangkanlah hati – hati Anda, seluas – luasnya…
Agar mampu menetralkan semua garam ‘masalah’ yang ada di kehidupan ini.
Syukur dan kufur ibarat dua sisi koin yang berlainan,
Jika tidak syukur, maka kufurlah kita…
Maka berhati-hatilah…
 
“(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (QS. Anfal:12)

Pages

Recent Posts

Labels

Pengikut