We love Mom

Diposting oleh Knisa Nurimanita di 22.56 0 komentar

Seorang ibu lebih berhak untuk senantiasa dihormati sepanjang tahun, daripada hanya satu hari itu saja, bahkan seorang ibu mempunyai hak terhadap anak-anaknya untuk dijaga dan dihormati serta dita’ati selama bukan dalam kemaksiatan terhadap Allah subhanahu wa Ta’ala, di setiap waktu dan tempat. Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukanuntuk menghormati seorang ibu, antara lain :

Tafakur Alam

Diposting oleh Agung di 22.03 0 komentar


Assalaamu'alaykum wr wb..
Ap kbar maba '11 FKIP MIPA?
Smga sllu dlm lindungan Allah swt.
MD'U presents yg akn mewarnai thun bru 2012 kalian.
Jeng.. Jeng.. Jeng
Tafakur alam / jalan-jalan + outbond mnkmati alam yg insy Allah akn dlksnkn slma sthun lho!! (APA!?)
Khusus u/cwo dr tgl 31 des-01 jan '12.
U/cewe dr tgl 01 jan '12. Pstkn dirimu hdir dlm acra ini hx dg kontrbusi 15.000 aja!
G' ktggln jg ad DOORPRIZE menarik buat kamu semua.
ketik: RegTA_Nama_Prodi_ Angkatan
Segera teror :
Cowo : 085246214764
Cwe : 085247535290

Kontribusi:
Rp. 15.000,-
Dapet makan seharian penuh
Dapet jalan-jalan
Dapet Ukhuwah
Dapat Ilmu
Dapet Temen Baru
Dpet banyak hal menarik lainnya.
RUGI kalu ga Ikutan...

Tahun Baru dan Natal? what should we do?

Diposting oleh LDKm di 21.46 0 komentar

Sebelum membahas perayaan tahun baru dalam kacamata Islam, maka kita lihat dulu bagaimana sejarah perayaan tahun baru itu sendiri. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, orang Romawi kuno merayakan tahun baru pada tanggal I Januari tahun 45 sebelum Masehi. Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma.
Julius Caesar dibantu oleh ahli astronomi dari Aleksandria, Sosigenes, mengubah sistem penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 sebelum Masehi, dengan mendesain sistem penanggalan baru yang disarankan agar dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, seperti yang digunakan di Mesir. Satu tahun dalam kalender baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari, dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 sebelum Masehi, sehingga tahun berikutnya dimulai pada tanggal I Januari.
Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.
Tahun masehi mengandung unsur pemujaan dan penonjolan personifikasi dari gelarnya Nabi Isa as, atau orang kristen sekarang menyebutnya dengan Yesus (Padahal sebenarnya tidak sama juga, Yesus yang disalib bukanlah Nabi Isa). Gelar itu adalah Al-masih (Bahasa Arab) atau Mesiah (Ibrani). Oleh karena tahun itu disebut tahun masehi, sebelum kelahiran Yesus disebut sebelum masehi (SM) dan setelah kelahiran Yesus, disebut masehi (M). Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai hari tahun baru. Tepatnya tanggal 1 Januari tahun 45 Sebelum Masehi (SM). Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.
Masehi, 1 Januari, kita merasa sedih, banyak diantara kita yang tak sadar bahwa sebenarnya itu adalah bagian dari perayaan hari suci umat kristen. Semoga kita dilindungi Allah dari segala bentuk euforia akhir tahun masehi ini. Momentum pertengahan Desember 2011, ada peringatan Natal, ada peringatan Tahun Baru Masehi. Semua kita tahu. Tapi tahukah kita Tahun Baru kita kapan??? Tahukah kapan kita dilahirkan ke dunia dalam bulan hijriah?? Saya yakin tak banyak diantara kita yang tahu.
Berikut nasihat dari Komisi Tetap Saudi Arabia”Sesungguhnya nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya adalah nikmat Islam dan iman serta istiqomah di atas jalan yang lurus. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah memberitahukan bahwa yang dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh hamba-hamba-Nya yang telah diberi nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhadaa dan sholihin (Qs. An Nisaa :69).
Jika diperhatikan dengan teliti, maka kita dapati bahwa musuh-musuh Islam sangat gigih berusaha mema-damkan cahaya Islam, menjauhkan dan menyimpangkan ummat Islam dari jalan yang lurus, sehingga tidak lagi istiqomah.Hal ini diberitahukan sendiri oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya, diantaranya, yang artinya: “Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesung-guh-Nya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. 2:109)
Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang lain, artinya: Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi beng-kok, padahal kamu menyaksikan”. Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:99)
Firman ALLAH (yang artinya) : ” Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta’ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi”. (QS. 3:149)
Salah satu cara mereka untuk menjauhkan umat Islam dari agama (jalan yang lurus)yakni dengan menyeru dan mempublikasikan hari-hari besar mereka ke seluruh lapisan masyara-kat serta dibuat kesan seolah-oleh hal itu merupakan hari besar yang sifatnya umum dan bisa diperingati oleh siapa saja. Oleh karena itu, Komisi Tetap Urusan Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi telah memberikan fatwa berkenaan dengan sikap yang seharusnya dipegang oleh setiap muslim terhadap hari-hari besar orang kafir.Secara garis besar fatwa yang dimaksud adalah:
Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nashara menghubungkan hari-hari besar mereka dengan peristiwa-peritiwa yang terjadi dan menjadikannya sebagai harapan baru yang dapat memberikan keselamatan, dan ini sangat tampak di dalam perayaan milenium baru (tahun 2000 lalu), dan sebagian besar orang sangat sibuk memperangatinya, tak terkecuali sebagian saudara kita -kaum muslimin- yang terjebak di dalamnya. Padahal setiap muslim seharusnya menjauhi hari besar mereka dan tak perlu menghiraukannya.
Perayaan yang mereka adakan tidak lain adalah kebatilan semata yang dikemas sedemikian rupa, sehingga kelihatan menarik. Di dalamnya berisikan pesan ajakan kepada kekufuran, kesesatan dan kemungkaran secara syar’i seperti: Seruan ke arah persatuan agama dan persamaan antara Islam dengan agama lain. Juga tak dapat dihindari adanya simbul-simbul keagamaan mereka, baik berupa benda, ucapan ataupun perbuatan yang tujuannya bisa jadi untuk menampakkan syiar dan syariat Yahudi atau Nasrani yang telah terhapus dengan datangnya Islam atau kalau tidak agar orang menganggap baik terhadap syariat mereka, sehingga biasnya menyeret kepada kekufuran. Ini merupakan salah satu cara dan siasat untuk menjauhkan umat Islam dari tuntunan agamanya, sehingga akhirnya merasa asing dengan agamanya sendiri.
Telah jelas sekali dalil-dalil dari Al Quran, Sunnah dan atsar yang shahih tentang larangan meniru sikap dan perilaku orang kafir yang jelas-jelas itu merupakan ciri khas dan kekhususan dari agama mereka, termasuk di dalam hal ini adalah Ied atau hari besar mereka.Ied di sini mencakup segala sesuatu baik hari atau tempat yang diagung-agungkan secara rutin oleh orang kafir, tempat di situ mereka berkumpul untuk mengadakan acara keagamaan, termasuk juga di dalam hal ini adalah amalan-amalan yang mereka lakukan. Keseluruhan waktu dan tempat yang diagungkan oleh orang kafir yang tidak ada tuntunannya di dalam Islam, maka haram bagi setiap muslim untuk ikut mengagungkannya.
Larangan untuk meniru dan memeriahkan hari besar orang kafir selain karena sebagaimana yang tsabit (shahih) bahwa Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, yang artinya:

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari mereka”. (HR. Ahmad dan Abu Daud dengan sanad yang jayyid)
adanya dalil yang jelas juga dikarenakan akan memberi dampak negatif, antara lain: Orang-orang kafir itu akan merasa senang dan lega dikarenakan sikap mendukung umat Islam atas kebatilan yang mereka lakukan. Dukungan dan peran serta secara lahir akan membawa pengaruh ke dalam batin yakni akan merusak akidah yang bersangkutan secara bertahap tanpa terasa. Yang paling berbahaya ialah sikap mendukung dan ikut-ikutan terhadap hari raya mereka akan menumbuhkan rasa cinta dan ikatan batin terhadap orang kafir yang bisa menghapuskan keimanan.Ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala, (yang artinya) : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya o-rang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. (QS. 5:51)
Dari uraian di atas, maka tidak diperbolehkan bagi setiap muslim yang mengakui Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai nabi dan rasul, untuk ikut merayakan hari besar yang tidak ada asalnya di dalam Islam, tidak boleh menghadiri, bergabung dan membantu terselenggaranya acara tersebut.Karena hal ini termasuk dosa dan melanggar batasan Allah.Dia telah melarang kita untuk tolong-menolong di dalam dosa dan pelanggaran, sebagaimana firman Allah, (yang artinya) : “Dan tolong-menolonglah kamu di dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. 5:2)
Tidak diperbolehkan kaum muslimin memberikan respon di dalam bentuk apapun yang intinya ada unsur dukungan, membantu atau memeriahkan perayaan orang kafir, seperti : iklan dan himbauan; menulis ucapan pada jam dinding atau fandel; menyablon/membuat baju bertuliskan perayaan yang dimaksud; membuat cinderamata dan kenang-kenangan; membuat dan mengirimkan kartu ucapan selamat; membuat buku tulis;memberi keistimewaan seperti hadiah /diskon khusus di dalam perdagangan, ataupun(yang banyak terjadi) yaitu mengadakan lomba olah raga di dalam rangka memperingati hari raya mereka. Kesemua ini termasuk di dalam rangka membantu syiar mereka.
Kaum muslimin tidak diperbolehkan beranggapan bahwa hari raya orang kafir seperti tahun baru (masehi), atau milenium baru sebagai waktu penuh berkah(hari baik) yang tepat untuk memulai babak baru di dalam langkah hidup dan bekerja, di antaranya adalah seperti melakukan akad nikah,memulai bisnis, pembukaan proyek-proyek baru dan lain-lain. Keyakinan seperti ini adalah batil dan hari tersebut sama sekali tidak memiliki kelebihan dan ke-istimewaan di atas hari-hari yang lain.
Dilarang bagi umat Islam untuk mengucapkan selamat atas hari raya orang kafir, karena ini menunjukkan sikap rela terhadapnya di samping memberikan rasa gembira di hati mereka.Berkaitan dengan ini Ibnul Qayim rahimahullah pernah berkata, “Mengucapkan selamat terhadap syiar dan simbol khusus orang kafir sudah disepakati kaha-ramannya seperti memberi ucapan selamat atas hari raya mereka, puasa mereka dengan mengucapkan, “Selamat hari raya (dan yang semisalnya), meskipun pengucapnya tidak terjeru-mus ke dalam kekufuran, namun ia telah melakukan keharaman yang besar, karena sama saja kedudukannya dengan mengucapkan selamat atas sujudnya mereka kepada salib. Bahkan di hadapan Allah, hal ini lebih besar dosanya daripada orang yang memberi ucapan selamat kapada peminum khamar, pembunuh, pezina dan sebagainya. Dan banyak sekali orang Islam yang tidak memahami ajaran agamanya, akhirnya terjerumus ke dalam hal ini, ia tidak menyadari betapa besar keburukan yang telah ia lakukan. Dengan demikian, barang siapa memberi ucapan selamat atas kemaksiatan, kebid’ahan dan lebih-lebih kekufuran, maka ia akan berhadapan dengan murka Allah”. Demikian ucapan beliau rahimahullah!
Setiap muslim harus merasa bangga dan mulia dengan hari rayanya sendiri termasuk di dalam hal ini adalah kalender dan penanggalan hijriyah yang telah disepakati oleh para shahabat Radhiallaahu anhu, sebisa mungkin kita pertahan kan penggunaannya, walau mungkin lingkungan belum mendukung. Kaum muslimin sepeninggal shahabat hingga sekarang (sudah 14 abad), selalu menggunakannya dan setiap pergantian tahun baru hijriyah ini, tidak perlu dengan mangadakan perayaan-perayaan tertentu. Demikianlah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap mukmin, hendaknya ia selalu menasehati dirinya sendiri dan berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri dari apa-apa yang menyebabkan kemurkaan Allah dan laknatNya. Hendaknya ia mengambil petunjuk hanya dari Allah dan menjadikan Dia sebagai penolong.
(Dinukil dari Fatwa Komisi Tetap untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi tentang Perayaan Milenium Baru tahun 2000.
Tertanda
Ketua: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh
Anggota: Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman Al-Ghadyan, Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid, Syakh Shalih bin Fauzan Al Fauzan)
Jumhur ulama kontemporer membolehkan mengucapkan selamat Hari Natal. Di antaranya Syeikh Yusuf al Qaradhawi yang berpendapat bahwa perubahan kondisi global lah yang menjadikanku berbeda dengan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam mengharamkan pengucapan selamat hari-hari Agama orang-orang Nasrani atau yang lainnya. Aku (Yusuf al Qaradhawi) membolehkan pengucapan itu apabila mereka (orang-orang Nasrani atau non muslim lainnya) adalah orang-orang yang cinta damai terhadap kaum muslimin, terlebih lagi apabila ada hubungan khsusus antara dirinya (non muslim) dengan seorang muslim, seperti : kerabat, tetangga rumah, teman kuliah, teman kerja dan lainnya. Hal ini termasuk didalam berbuat kebajikan yang tidak dilarang Allah swt namun dicintai-Nya sebagaimana Dia swt mencintai berbuat adil.
Firman Allah swt :Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah:
Terlebih lagi jika mereka mengucapkan selamat Hari Raya kepada kaum muslimin. Firman Allah swt yang Artinya : “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An Nisaa : 86)
Namun demikian setiap muslim yang berada diantara lingkungan mayoritas orang-orang Nasrani, seperti muslim yang tempat tinggalnya diantara rumah-rumah orang Nasrani, pegawai yang bekerja dengan orang Nasrani, seorang siswa di sekolah Nasrani, seorang pebisnis muslim yang sangat tergantung dengan pebisinis Nasrani atau kaum muslimin yang berada di daerah-daerah atau negeri-negeri non muslim maka boleh memberikan ucapan selamat Hari Natal kepada orang-orang Nasrani yang ada di sekitarnya tersebut disebabkan keterpaksaan. Ucapan selamat yang keluar darinya pun harus tidak dibarengi dengan keredhoan didalam hatinya serta diharuskan baginya untuk beristighfar dan bertaubat.
Diantara kondisi terpaksa misalnya; jika seorang pegawai muslim tidak mengucapkan Selamat Hari Natal kepada boss atau atasannya maka ia akan dipecat, karirnya dihambat, dikurangi hak-haknya. Atau seorang siswa muslim apabila tidak memberikan ucapan Selamat Natal kepada Gurunya maka kemungkinan ia akan ditekan nilainya, diperlakukan tidak adil, dikurangi hak-haknya. Atau seorang muslim yang tinggal di suatu daerah atau negara non muslim apabila tidak memberikan Selamat Hari Natal kepada para tetangga Nasrani di sekitarnya akan mendapatkan tekanan sosial dan lain sebagainya. Artinya : “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir Padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (QS. An Nahl : 106)
Adapun apabila keadaan atau kondisi sekitarnya tidaklah memaksa atau mendesaknya dan tidak ada pengaruh sama sekali terhadap karir, jabatan, hak-hak atau perlakuan orang-orang Nasrani sekelilingnya terhadap diri dan keluarganya maka tidak diperbolehkan baginya mengucapkan Selamat Hari Natal kepada mereka.
wallahu a’lam

Menejemen waktu

Diposting oleh LDKm di 20.09 0 komentar

Assalamu’alaikum..
Selamat datang!! Dalam dunia kampus FKIP MIPA, sekarang sobat muslim bukan lagi pelajar muda yang mengenakan seragam Putih-Abu abu lengkap dengan aktifitas belajar yang terorganisir dengan rapi, tertib dan disiplin sesuai kebijakan sekolah. Bukan berarti penghuni FKIP MIPA adalah orang-orang yang tidak rapi, tertib dan disiplin lho.. namun bedanya yang mengatur aktifitas belajar sobat muslim bukan lagi sekolah atau yang sekarang sobat muslim sebut kampus. Aktifitas belajar atau perkuliahan yang akan sobat muslim jalani akan saling tumpang tindih, tak teratur, bahkan saling bertabrakan!! Nah lho.. kok bisa?? Kalau sudah gitu bakal berat terus tuch ngejalanin aktifitas perkuliahan selanjutnya. Tapi tenang.. kita disini bakalan ngebantuin sobat muslim, biar ntar perkuliahannya tertata rapi.. insya Allah..
Pertama, kita harus paham dulu nich.. apa sich yang terpenting dalam hidup kita. Insya Allah sobat muslim dah pada tahu kan? Yups, Iman.. tidak lah terhitung sebagai amal shaleh aktifitas manusia tanpa iman di qalbunya. Nah ternyata selidik punya selidik ada lagi nich yang terpenting dalam hidup kita. Mau tahu?? Oke..oke.. yang satu ini namanya waktu. Yuk, kita kenalan dulu.. oh, nggak gitu juga kali ya..
Sobat muslim yang kita cintai karena Allah..
Waktu bagai sebilah pedang, ia bisa menusuk sobat muslim jika sobat muslim tidak menggunakannya dengan baik. Namun, ia dapat menjadi senjata berperang yang luar biasa jika digunakan dengan baik alias dioptimalkan. Begitu banyak Allah bersumpah atas nama waktu dalam Al Qur’an, hampir seluruh waktu bahkan pergantiannya. Para ulama’ sepakat bahwa jika Allah bersumpah atas sesuatu maka sesuatu itu pastilah sangat berharga. Bahkan ketika telah habis masa kita di dunia, kita hanya meminta satu hal kepada Allah, yakni waktu, sehingga dapat menuai meski satu kebaikan. Yang terlukis indah dalam Qur’an surah Al-Fathir :37. Disana pula Allah menjawab “… bukankah telah Kami panjangkan umurmu…”. Bagi sebagian mahasiswa waktu adalah hal yang selalu dipermasalahkan. Karena kurangnya waktu luang, sebagian tugas tidak terselesaikan dengan baik walaupun sebenarnya ia mampu. Ada yang berandai, waktu bisa terulang kembali, atau bahkan merasa 24 jam tak cukup lagi dalam satu hari, maunya 30 jam gitu ya.. waaduuh..
Oke!! Sobat muslim sepakat ya.. bahwa waktu adalah salah satu hal yang terpenting dalam hidup kita. Next, karena pentingnya waktu, makanya kita perlu merencanakan atau manata setiap kegiatan kita, alias bikin jadwal kegiatan nich. Jangan sampai waktu terlewati dengan sia-sia, atau kita melakukan segala hal seenaknya aja, walhasil, asal-asalan.
Tidak perlu kecewa jika di awal-awal tak sesuai jadwal, namanya juga belajar. Tapi jangan diterus-teruskan, gagal merencanakan sesuatu berarti merencanakan kegagalan lho.. sobat muslim pastinya nggak mau kan?? Kesuksesan kita di masa depan ditentukan mulai hari ini dan mulai dari diri kita sendiri. Karena mahasiswa adalah agent of change (agen perubahan), sobat muslim adalah orang-orang yang diharapkan mampu memberikan perubahan dalam segala aspek kehidupan, daya kritis, dan mahasiswa dituntut untuk menggunakan sisi kognitif (intelektual) kita dalam berpikir serta bertindak berdasarkan sisi afektif (sikap); Social control (kontrol sosial), sobat muslim juga adalah individu-individu yang diharapkan bisa menjadi integritas di tengah masyarakat yang dipersepsikan sebagai kaum intelektual muda; iron stock (cadangan keras), yaitu sebagai calon-calon pemimpin kedepan yang akan menggantikan pemimpin saat ini.
Oke.. Biasakan memberi hukuman pada diri atau sanksi yang biasa kita sebut iqab jika kegiatan kita hari ini tidak sesuai jadwal. Dengan begitu, perlahan tapi pasti sobat muslim bakalan bisa ngikutin jadwal kegiatan yang positip yang sobat muslim buat.
Sobat muslim perlu tahu juga nich.. ada kalanya tak sesuai jadwal yang bukan murni atas dasar kesalahan pribadi kita sendiri. Nah.. jalan keluarnya, belok kanan.. terus.. ada pintu.. keluar dech.. Oh, bukan ya?? Gini, ada beberapa sifat kegiatan, ada yang namanya penting mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak, serta tidak penting tidak mendesak. Apaan tuch?? Mau tahu?? Yuuk..
1. Penting mendesak
Maksudnya kegiatan yang bersifat penting, yang menurut sobat muslim kudu, wajib, fardhu ‘ain buat dikerjain, kalau nggak dosa lho.. ho..oh, nggak ya.. Nah.. parahnya kegiatan itu hanya punya waktu sedikit untuk dikerjakan. Seperti tugas kuliah yang 3 jam lagi mau dikumpul, dan sejenisnya.
2. Penting tidak mendesak
Sama, kegiatan penting yang wajib diselesaikan. Namun, memiliki waktu yang panjang buat dikerjain. Contohnya buat makalah yang seminggu lagi dikumpul, dan sebagainya.
3. Tidak penting tidak mendesak
Kalau yang ini, yah.. nggak terlalu penting gitu deh.. trus waktu yang dipakai bisa lama banget gitu.. kayak nonton tv, jalan-jalan, main ps, dan kawan-kawannya.
4. Tidak penting mendesak
Nggak penting sich.. tapi hanya punya waktu sedikit buat dikerjakan.
Sudah pada tahu kan sobat muslim semua.. Jadi, wa bil khusus buat beberapa kegiatan yang harus dikerjakan bersamaan, sobat muslim bisa lihat prioritasnya. Ada sedikit tips nich, usahakan setiap agenda atau kegiatan sobat muslim bersifat penting tidak mendesak seperti pada poin 2. Serta kegiatan yang bersifat tidak penting tidak mendesak dikurangi deh..
Nah.. sobat muslim.. seperti yang udah kita ubrak-abrik diatas, majemen waktu selain memiliki perangkat-perangkat seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan, ada lagi nih yang terakhir yaitu pengawasan. So, ntar kalau udah sukses memenej waktunya jangan lupa diterusin ya, insya Allah akan besar manfaatnya buat sobat muslim sekalian. Bahkan ketika sobat muslim sudah mahir dalam memenej waktu, tak peduli sepadat apapun agenda sobat muslim, bakalan tenang tuch dalam ngejalaninnya.
Wallahua’lam bish-shawab
Dikutip dari sketsa ujur edisi II/sept 2011

Tips Trick Praktikum MD'U

Diposting oleh Agung di 14.05 0 komentar


Pusing Mikirin praktikum? bingung?
tenang... tenang... kali ini si medu bakalan ngadain kegiatan TTM (Tips Trick praktikuM) khusus buat mahasiswa 2011 FKIP MIPA UNMUL.
mau? hehe langsung daftar aja ya... gratis kok,
ketik: reg_nama_prodi
kirim ke:
cowo:
085246933813
cewe:
081253403494

Burun Daftar...

Kartu Lebaran

Diposting oleh LDKm di 17.23 0 komentar

Selurah Pengurus LDKm MD'U Mengucapkan:
Minal Aidin Wal Fa Idzin...
Mohon Maaf Lahir dan Bathin...

Merdeka Itu...

Diposting oleh Anwaril Hamidy di 07.28 0 komentar

Merdeka itu abstrak,

banyak yang berkata merdeka, namun hatinya selalu sesak

Karena Merdeka itu wujud independensi,

Terbebas dari segala tekanan histori


Merdeka itu membenci penjajahan

dan segala bentuk imperialisme terselubung

dan masih kah kita tidak sadar???


Merdeka itu rahmat,

rahmat Allah atas seluruh umat

Sehingga Merdeka pun menjadi sebuah aksioma,

Yang tak perlu lagi dipertanyakan kepatutannya

Dan Merdeka itu bukanlah sebuah pilihan

Melainkan bentuk keniscayaan,

Ada ataupun tidak orang yang mau memperjuangkannya


Namun faktanya

Merdeka itu fitrah,

Fitrah manusia selaku khalifah di muka Bumi

Maka MERDEKA-LAH...!!!

Dengan sebenar-benarnya Merdeka,

Merdeka dalam ketundukan kepada-Nya

Merdeka dari thagut-thagut yang membelenggu

Merdeka di Dunia dan Merdeka di Akhirat

Kufur dan Syukur

Diposting oleh Anwaril Hamidy di 11.01 0 komentar

Berputus asa di ujung kemenangan sama saja dengan bunuh diri dengan menggunakan racun,
Racun yang diminum di pagi hari dan bereaksi ketika tiba malam hari,
Dan sang suicider sadar bahwa hidupnya tinggal sebentar lagi…
Sehingga ia manfaatkan waktu yg tersisa untuk membantu dan berbagi
Dan ia merasakan sensasi yang unik
Rasa senang, damai dan puas yang tak pernah dirasakan sebelumnya
Dan ketika hampir tiba malam hari, ia menyadari dirinya masih berguna
ia menyesali perbuatannya…
Memohon kepada yang kuasa agar tidak dicabut nyawanya malam ini…
“…Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"(QS. Yusuf:87)
Sedangkan bersyukur, ibarat telaga hati yang luas…
Yang tetap segar meski segenggam garam ‘masalah’ dicelupkan ke dalamnya,
Maka lapangkanlah hati – hati Anda, seluas – luasnya…
Agar mampu menetralkan semua garam ‘masalah’ yang ada di kehidupan ini.
Syukur dan kufur ibarat dua sisi koin yang berlainan,
Jika tidak syukur, maka kufurlah kita…
Maka berhati-hatilah…
 
“(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (QS. Anfal:12)

Liburan

Diposting oleh Agung di 14.56 0 komentar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Its time to free day… hoorreeey…!!!!
Gimana nich, liburan semester genap yang lumayan panjang, atau bahkan ada yang lebih panjang dari yang ditetapkan, seperti saya.. oops. Hehe..  Pasti punya rencana yang g bisa dikerjain klo g lagi libur panjang, mungkin ada yang mau ke manggar, samboja, ect. Atau sekarang lagi disana nich.. wah seru ya.. hmmm.. ada yang lagi di rumah aja?? Oo.. pulkam ya?? Yups..yups.. penghuni unmul bukan cuma orang samarinda aja sich.. okey.. okey.. dimana pun kalian menghabiskan waktu libur sobat, ada yang perlu diperhatikan nich.. mau tahu?? Lets watch is..
Liburan memang hal sangat menyenangkan, baik buat pelajar mahasiswa atau bahkan pegawai pemerintahan. Mencoba untuk me-relax-kan  sejenak diri dari aktivitas padat yang biasa mengejar. Ternyata dari berbagai penelitian bahwa liburan juga memiliki nilai positip terhadap manusia itu sendiri. diantaranya:
Menjaga sel otak
James Sands dari South Coast Institute for Applied Gerontology meneliti 112 wanita yang berumur 65-92 dan menemukan ada suatu hubungan antara rutinitas hidup yang banyak dengan menurunnya fungsi intelektual. Meskipun ada hubungan positif antara liburan dengan fungsi intelektual.

Meningkatkan kepuasan hidup
Linda Hoopes dan John Lounsbury, peneliti Departemen Psikologi Universitas Tennessee mensurvey 128 pegawai sebelum dan sesudah liburan. Mereka menemukan ada suatu peningkatan dalam kepuasan hidup setelah liburan.

Menurunkan ketegangan
Stress eksternal dan kegiatan kehidupan baik di tempat kerja atau rumah dapat membuat seseorang merasa gembira atau stress. Gejala-gejalanya termasuk perasaan lelah, tidak memiliki dorongan, tidak tertarik melakukan sesuatu, tidak antusias dan bahkan perasaan takut. Peneliti dari Departemen Psikologi Universitas Tel Aviv. Mina Westman dan Dove Eden menemukan perasaan tertekan dalam 76 pegawai menurun signifikan selama liburan.

Memperbaiki kehidupan keluarga
Dilaporkan dalam An experiment in leisure (Science Journal, 1968), W.J. Kaiser menganalisa respon dari 390 pegawai pabrik baja yang melakukan liburan selama 13 minggu. Ia menemukan liburan ternyata dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan keluarga. Para pekerja dilaporkan lebih tertarik dan berbagi kegiatan dengan pasangan dan anak-anak mereka.
(www.vision.net)
Wait!! Bukan Cuma itu yang harus diperhatikan, ada lagi nich, yang lebih penting. Sebuah kisah tentang seekor kera yang memanjat pohon kelapa yang sangat.. tinggi. Se-tiba-nya di puncak, deruan badai yang luar biasa menerjang, but.. kera ini semaki berpegangan sangat kuat, alhasil ia tetap bertahan diatas menyelesaikan misinya. Selang beberapa detik kemudian angin sepoi-sepoi menyapa dengan lembut.. dan.. Buggh.. wah.. sang kera gagal menyelesaikan misinya!! What happen?? Ternyata begitu diusut-usut, sang kera tertidur saat dihembuskan angin kecil. So.. be carefull friends.. jangan terlalu bersantai-ria. Ntar santainya keterusan and you can be lazzy.. na’udzubillah min dzalik..
Have fun.. see U..

Selamat Berjuang di Ujian SNMPTN

Diposting oleh Agung di 10.49 0 komentar

Jauh Lebih Hebat dari Tangan Robot

Diposting oleh Anonim di 20.50 0 komentar

Tangan kita, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mengaduk secangkir teh, membuka halaman surat kabar, atau menulis, telah dirancang sedemikian sempurna.
Ciri terpenting tangan adalah kemamuannya bekerja sebaik-baiknya dalam beragam kegiatan. Dengan dilengkapi otot dan saraf yang sangat banyak, lengan membantu tangan kita memegang benda dengan erat atau longgar sesuai dengan keadaannya. Misalnya, tangan manusia yang terkepal dapat memukul dengan pukulan seberat 45 kg. Sebaliknya, melalui ibu jari dan jari telunjuk, tangan kita juga dapat merasakan sehelai kertas berketebalan sepersepuluh milimeter.

Jelas, kedua tindakan ini sangat berbeda sifatnya. Yang satu memerlukan kepekaan, sedang yang lain memerlukan kekuatan besar. Namun, kita tak perlu sedetik pun memikirkan apa yang perlu kita lakukan saat kita akan mengambil sehelai kertas dengan kedua jari atau memukul dengan kepalan. Kita pun tak perlu memikirkan cara menyesuaikan kekuatan tangan kita bagi kedua tindakan ini. Kita tak pernah berkata, "Sekarang saya hendak memungut sehelai kertas. Saya akan menerapkan kekuatan sebesar 500 g. Sekarang saya akan mengangkat seember air. Saya akan menerapkan kekuatan sebesar 40 kg." Kita tidak pernah repot-repot memikirkannya. 

Alasannya adalah tangan manusia dirancang untuk melakukan semua tindakan ini secara bersamaan. Tangan diciptakan sekaligus dengan keseluruhan fungsi dan keseluruhan rancangan terkaitnya.
Semua jari tangan memiliki panjang, letak, dan kesesuaian yang pas satu sama lain. Contohnya, kekuatan kepalan yang dibentuk tangan dengan ibu jari normal itu lebih besar daripada kekuatan kepalan yang dibentuk tangan dengan ibu jari pendek. Ini karena, dengan panjang yang sesuai, ibu jari dapat menutupi jari-jari lainnya dan membantu menambah kekuatan dengan mendukung jari-jari yang lain. 


Ada banyak seluk-beluk terperinci pada rancangan tangan: misalnya, tangan memiliki bagian-bagian pembentuk yang lebih kecil di samping otot dan saraf. Kuku pada ujung jari bukanlah hiasan sepele yang tidak memiliki kegunaan. Ketika memungut jarum dari lantai, kita menggunakan kuku maupun jari. Permukaan kasar pada ujung jari dan kuku membantu kita memungut benda kecil. Kuku memiliki peranan sangat penting dalam mengatur tekanan amat lemah yang dikerahkan jari pada benda yang dipegangnya. Keistimewaan khusus tangan lainnya adalah tangan tidak pernah kelelahan. 

Dunia kedokteran dan ilmu pengetahuan bersusah-payah berusaha membuat tangan tiruan. Sejauh ini, tangan-tangan robot yang dihasilkan memiliki kekuatan yang sama dengan tangan manusia, tetapi tidak memiliki kepekaan sentuhan, kesempurnaan daya gerak, dan kemampuan melakukan beragam pekerjaan. 

Banyak pakar setuju kita tidak bisa membuat tangan robot yang memiliki fungsi tangan lengkap. Insinyur Hans J. Schneebeli yang merancang tangan robot, yang dikenal sebagai "Tangan Karlsruhe", menyatakan bahwa semakin lama dia membuat tangan robot, semakin dia mengagumi tangan manusia. Dia menambahkan bahwa masih perlu waktu lama sampai kita dapat membuat tangan robot yang mampu melakukan sejumlah kecil saja pekerjaan yang dapat dilakukan tangan manusia. 

Biasanya, tangan manusia bekerja bersama-sama dengan mata. Sinyal yang sampai ke mata diteruskan ke otak dan tangan bergerak menurut perintah yang diberikan otak. Tentu saja, ini berlangsung dalam waktu sangat singkat dan tidak diperlukan usaha khusus untuk melakukannya. Di lain pihak, tangan robot tidak dapat bergantung pada penglihatan dan sentuhan. Untuk setiap gerakan diperlukan perintah yang berbeda-beda. Selain itu, tangan robot tidak mampu melakukan bermacam fungsi. Contohnya, tangan robot untuk bermain piano tidak dapat memegang palu, dan tangan robot untuk memegang palu tidak dapat memegang telur tanpa memecahkannya. Beberapa tangan robot yang terakhir dibuat hanya mampu melakukan 2-3 gerakan bersamaan, tetapi ini masih sangat sederhana jika dibandingkan dengan kemampuan tangan manusia. Ketika Anda memikirkan kedua tangan yang bekerjasama secara selaras, kesempurnaan tangan ini akan lebih gamblang lagi. 

Allah merancang tangan sebagai alat tubuh khusus bagi manusia. Dengan segala bagiannya, tangan manusia memperlihatkan kesempurnaan dan keunikan mahakarya ciptaan Allah.


 -Harun Yahya-

SMS Tausiah MD'U

Diposting oleh Agung di 15.26 0 komentar

Sekilas info:
telah dibuka layanan Sms Taujih
MD'U, Berikut cara pendaftarnya, ketik 
RegSTM_NAMA_PRODI_ANGKATAN
 
kirim ke:
+6285332291172

InsyALLAH bakalan dapet sms
taujih, motivasi, pengingat n info2
kegiatan MD'U.
GRATISSS!!!
Oh iya bagi yg pengen bagi2 sms
taujih ke temen yg lain bisa jg
kirim ke no. Yg tertera di atas.
 
 

Kisah Nabi Sulaiman dan seekor semut

Diposting oleh Agung di 11.30 0 komentar

Kisah Nabi Sulaiman dan Seekor semut.
Suatu hari Baginda Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma. Baginda Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?. Si semut menjawab, Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun. Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut, Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu. Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS. Setahun telah berlalu. Baginda Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut, hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu. Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut.

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh”(Q.S Adz Zaariyat: 51)

“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (Q.S. Faathir : 35)


Referensi:
1001 Kisah Teladan
 Al-Qur’an

Syamil Design art

Diposting oleh Agung di 17.47 0 komentar

Wallpaper LDKm MD'U

Diposting oleh Agung di 17.04 0 komentar


Making Good team

Diposting oleh Agung di 12.10 0 komentar

yap pada ada agenda refreshing LDKm MD'U kemarin ada beberapa materi yang disampaikan ustadz mahbub yang materinya seputaran tentang bagaimana membuat tim yang baik. hmm... sedikit ana review disini(emang bisa? hehe) , yaudah ga usah basi basa langsung aja,  yang dibutuhkan dalam membuat tim yang baik adalah:
1. Bekerjalah Bersama bukan sama-sama Bekerja
hmm... coba ana jelaskan sedikit, bekerja bersama maksudnya bersama-samana mengerjakan sebuah pekerjaan yang tujuannya sama. jika sama-sama bekerja maksudnya melakukan suatu pekerjaan yang sama maupun berbeda tetapi dalam waktu yang bersamaan.nah udah bisa menyimpulkan sendiri kan??? 
2. Jalin Ukhuwah yang baik
3. Pahami Karakter orang-orang di dalam tim, 

wedeh udah mau dzuhur nih, ntar aja ditambahin. langsung donlot aja dah slide dari ustadz mahbub:

Spesial Hari Kartini

Diposting oleh Agung di 07.42 0 komentar

Mari Menyepakati Sebuah Makna Cinta yang Sederhana

Diposting oleh Agung di 14.51 0 komentar

Mari Menyepakati Sebuah Makna Cinta yang Sederhana
(Sebuah Resensi Sederhana dari Buku “Ajari Aku Cinta”)
Disampaikan oleh Ust Robiansyah dalam Acara Bedah Buku LDKm MD’U 2011
dan dimix ulang oleh Anwaril Hamidy

Cinta,begitu indah terasa…
Dunia pun s’lalu tertawa,
Mendengar kisah cinta manusia
Cinta, mutiara manusia
Fitrah dari Sang Esa,
Tumbuh berkembang daun-daun cinta

Yak…itu tadi adalah sebuah penggalan lirik nasyid dengan judul “Cinta” by Fatih (lagu dijual terpisah,hehe...just kidding). Hmm…kalo diliat dari isi yang terkandung dalam lirik tersebut,tentu teman-teman sekalian serta merta mengiyakan apa yang telah Fatih sampaikan mengenai cinta. Bahwa cinta adalah sebuah fitrah (bawaan dari lahir) seorang bani Adam dari Allah swt. So, yang merasa dirinya gak punya cinta (benci mulu) maka waspadalah, jangan – jangan anda sekarang bukan manusia lagi,hehe…
Dan, lucunya (sampai-sampai dunia pun ikut ketawa), manusia senantiasa salah dalam menempatkan dan mengelola rasa cintanya itu. Hal inilah yang membuat manusia bukannya bahagia dengan cinta, tapi malah sengsara gara-gara cinta (yak…ini kayak lagu dangdut). Wa bil khusus teruntuk kalangan remaja yang darah sedang bergejolak, berapi-api (yah,dangdut lagi…). Maka gak heran kalo sekarang makin marak pemerkosaan, kumpul kebo, trus muncul yang namanya HTS (Hubungan Tanpa Status), TTM (Teman Tapi Mesra), dan TTS (Teka Teki Silang) (ok, yang ini salah…). Gak sedikit saudara-saudara kita yang belingsatan gak jelas juntrungannya gara-gara ‘cinta’. Gimana dengan kita??? Apakah kita udah mengalaminya??? Atau sedang mengalaminya??? Trus gimana sikap kita terhadap yang namanya cinta??? 1+1 sama dengan berapa???Presiden RI ke-2 sapa namanya???dst….
                Untuk menjawab itu semua (kecuali dua pertanyaan terakhir tentunya…), ada sebuah buku yang dikarang oleh Dr. Khalid Jamal dengan judul “Al Habbu fil Jami’ati yang kemudian diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Budiman Mustofa, Lc dan diberi judul “Ajari Aku Cinta” (jeng…jeng…jeng…). Buku spesial mengupas liku-liku cinta antar lawan jenis sehingga sangat relevan banget buat kita-kita pade. Nah, kesempatan kali ini kita akan belajar sedikit tentang cinta dari buku ini. Udah siap???Tancap…!!!
                Mari bersama-sama kita definisikan dulu konsep cinta itu, tentunya berdasarkan dalil-dalil yang ada. Karena Allah-lah yang menciptakan kita dan hati kita. Maka Allah-lah yang lebih tau mengenai konsep cinta itu. Bukannya Mama Loreng, Om Dedy, Pangeran Cinta atau apalah semacamnya…Konsep cinta dalam Al Qur’an erat kaitannya dengan konsep keimanan kita. Sebagaimana dalam Al Qur’an surah Al Baqarah ayat 165 Allah SWT berfirman:” Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” Maka inilah bentuk cinta kita, yakni bentuk loyalitas kita kepada Allah SWT.  So, it’s not all about feelin’ of human being, it’s about loyality. Trus, kalo konsep cinta dikaitkan dengan perasaan kita, Allah SWT pun udah menerangkannya dalam surah Ar Ra’du ayat 28:” (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Udah jelas, kalo dengan kita senantiasa mengingat (berdzikir) kepada Allah, hati kita bakal tambah tenang. Kalo nginget ‘someone’, malah hati kita jadi gak tenang. Cuman kondisinya, sekarang kita tuh sukanya menzhalimi diri sendiri. Bukannya ngingat Allah, malah sibuk mikirin si ‘dia’ yang belom tentu mikirin kita,ckckck…Lebih lanjut, konsep cinta pun mesti berakhir dalam bingkai nikah. Bukannya berakhir kayak sinetron picisan yang ada di tipi-tipi. Sebentar nyambung, sebentar putus. Coz marry is not all about love, but also responsibility. Yak, tanggungjawab…bukan cuman bisa nikah doang dengan modal cinta, tapi mesti tanggungjawab biar gak sering nikah cere’ (baca:cerai). Hal ini pun udah sejalan dengan firman Allah dalam surah At Tahrim ayat 6:”Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka….”.
Next, kita akan ngebahas tentang tangga – tangga rasa cinta. Yak, gak cuma rumah atau perkantoran aja, cinta pun punya tangga-tangga tersendiri yang makin tinggi makin berbahaya (wuidihh…). Tangga pertama cinta diduduki oleh yang namanya istihsan, yang artinya selalu menganggap baik apapun yang ‘ia’ lakukan. Baik dari segi perilakunya,kata-katanya,fisiknya, pokoknya semua lah. Intinya all the best of him. Nah, inilah yang biasa kita alami waktu eS De dulu. Liat yang baik dikit aja dengan kita, bawaannya merah jambu aja,ckckck…Tangga berikutnya adalah terpesona,trus tersanjung (hehe…gak ding). Dan tangga paling tinggi adalah mabuk cinta. Nah loh…habis dikasih minum apaan sampai-sampai jadi mabuk nih cinta??? Kalo udah gini, semua serba ‘dia’ deh. Makan, ingat dia. Tidur, ingat dia. Yang lebih parah (na’udzubillah…) kalo shalat, ingat dia. Nah, kalo udah gini gimana dong???
Tentunya pasti ada tindakan yang bersifat kuratif (nyembuhin) terhadap mabuk cinta. Diantaranya dengan cara diisolasi dari lingkungan yang gak kondusif tadi, trus diterapi biar dia bisa neglupain sukaannya, ajak dia berhijrah, atau langsung nikahin aja (kalo udah mampu,hehe…). Tapi, kata orang bijak, mencegah lebih baik daripada mengobati. Nah, berikut pencegahan dari cinta-cinta yang buta: gadhul bashar (jaga pandangan) dan cari kesibukan lain yang bermanfaat yang bisa ngelupain rasa cintanya.
Yak, itu tadi pembahasan kita tentang C.I.N.T.A….CINTA….Semoga bermanfaat. Semoga kita bisa menjadi insan-insan yang selalu menempatkan rasa cinta kita spesial teruntuk Allah swt. Amin.



Pages

Recent Posts

Labels

Pengikut