Tabligh Akbar’s Komment on The Post

Diposting oleh LDKm di 12.18 0 komentar

Tabligh Akbar’s Komment on The Post

Rahmaniah (Pendidikan Matematika Angkatan 2011)

Tetap semangat MD’U !!

“Acaranya sudah sangat bagus mengingat jarang sekali acara yang bernuansa islami di kampus FKIP MIPA ini diadakan, terlebih mengundang seorang pembicara dari DPD RI. Mungkin kelemahannya adalah kurangnya promosi. Untuk publikasi lewat sms (short message service), sebenarnya sudah cukup terakomodir dengan baik. Hanya saja, kesadaran tiap individu lah yang mengantarkan mereka untuk menghadiri acara ini ataupun tidak. Panitia jangan bersedih dengan minimnya peserta karena ini hanya sebagian ujian dari allah swt. Segala sesuatu yang bagus memang terkadang banyak yang tidak mau mengikutinya, namun jangan jera untuk membuat acara yang seperti ini lagi dikemudian hari. Walaupun hanya sedikit orang yang mengikuti acara ini, tetapi masih ada orang-orang yang selalu menantikan acara-acara dari MD’U. Dan percayalah mungkin ini yang terbaik, kenapa? Karena walaupun dengan jumlah peserta yang terbatas, hasilnya lebih mengena dan lebih maksimal disbanding kehadiran peserta yang banyak tetapi justru tidak mendapat kesan. Tetap semangat MD’U, inilah yang terbaik!”

Pak Taufiq, Dosen Agama FKIP MIPA

MD’U Milik Bersama !

“Kesannya bagus. Kedepannya mungkin ditingkatkan koordinasinya supaya kehadiran peserta bisa optimal. Dioptimalkan sosialisasinya di awal, jangan hanya di internal FKIP. Dilihat dari timing, mungkin ini agak mendadak karena perlu dilihat juga tanggal aktif kuliahnya untuk wilayah FKIP agar kehadiran peserta dapat optimal. Karena sayang, Ust. Muslih datang ke sini (Samarinda,red) khusus untuk menghadiri acara ini. Tausiyah semacam ini sangat bermanfaat sehingga nantinya diharapkan ditingkatkan koordinasinya, komunikasinya dan sosialisasinya serta disinkronkan dari segi timingnya. Dengan disebutkannya ada doorprize, pemutaran film, akan menjadi nilai jual yang menarik. Inilah perjuangan kita! Apabila yang baik itu kurang menarik, dijadikan sebuah evaluasi. Mengapa kurang menarik? Mungkin karena kita belum bisa menjadikan mereka tertarik. Buatlah inovasi-inovasi baru dalam kegiatan seperti lomba karya tulis ilmiah supaya terlihat pula dari sisi jurnalistiknya”.

Special comment to panitia :

“Panitia luar biasa, semangat dan ditingkatkan lagi! Jangan lupa ada generasi! Tetap semangat, terus berkoordinasi antara adik tingkat dengan kakak tingkat. Dipikirkan bagaimana rencana yang baik untuk ke depan. Generasi itu penting untuk berlangsungnya kegiatan. Lebih dilibatkan lagi semua karena saya mendengar kebanyakan pengurus berasal dari matematika. Kebersamaan sangat penting agar merasakan MD’U itu milik bersama. Jangan lupakan mentoring lanjutannya karena ilmu itu bersifat long life education.”

Bedah Buku ”Prophetic Learning” : Menjadi Cerdas dengan Jalan Kenabian

Diposting oleh LDKm di 12.08 0 komentar


Bedah Buku ”Prophetic Learning” : Menjadi Cerdas dengan Jalan Kenabian
Syamil MD’U. Auditorium Universitas Mulawarman menderu ketika seorang pendidik dari sebuah Universitas Negeri di Yogyakarta, Dwi Budiyanto, M.Hum memberi sapaan. Disampaikan olehnya dalam bedah buku “Prophetic Learning” yang digagas oleh Lembaga Dakwah Kemahasiswaan Mushalla Darul ‘Ulum Universitas Mulawarman (LDKm MD’U Unmul), penjelasan trik sukses yang dikemas apik.
Materi inti yang disampaikan pukul 09.30 tersebut cukup mereset ulang pemikiran para audiensi mengenai sukses dalam proses pembelajaran. Semua orang memiliki potensi, tetapi hanya beberapa orang saja yang memiliki mental juara, tuturnya tegas. Beliau menyarankan mempercepat langkah gerak untuk meraih kesuksesan.
Hiburan nasyid yang dipersembahkan oleh Suara Pendidikan pun mampu menghipnotis para tamu untuk terus berdecak kagum. Ditutup dengan pemberian doorprize yang disponsori oleh Zoya Collection, 163 peserta pulang dengan membawa oleh-oleh tanda tangan penulis buku tersebut.

Tabligh Akbar : Momentum Sadari Kebanggaan terhadap Islam

Diposting oleh LDKm di 12.03 0 komentar



Tabligh Akbar : Momentum Sadari Kebanggaan terhadap Islam
Syamil MD’U. Gemuruh tepuk tangan memenuhi lapangan parkir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman (FKIP Unmul) yang berlokasi di Gunung Kelua, Samarinda. Tabligh Akbar yang digagas oleh Lembaga Da’wah Kemahasiswaan Mushalla Darul ‘Ulum (LDKm MD’U) FKIP Unmul tersebut disambut dengan antusiasme peserta yang mampu menyentak bangunan kampus biru tersebut.
Tabligh akbar yang dimeriahkan oleh hiburan nasyid dari Soul Nasyid Center ini menambah apiknya acara yang dibintangi oleh KH. Muslihuddin Abdurrasyid, Lc, M, Pdi. Acara yang digelar pada hari Minggu, 04 Maret 2011 tersebut menghadiahkan 5 doorprize yang dipersembahakan oleh Telkomsel kepada para pesertanya. Tak ayal, setiap pertanyaan yang diajukan oleh panitia menjadi rebutan para peserta.
Dalam ceramahnya, KH. Muslihuddin Abdurrasyid membeberkan kesempurnaan Islam dalam tiap lugasan tuturnya. Menurutnya, pemuda-pemudi Islam haruslah bangga dengan mengeyam agama Islam sebagai diennya. Ia juga menegaskan ada dua hal yang menghalangi kita dari menyadari kebanggaan dengan identitas kita tersebut.
Seringkali kita disibukkan dengan hal lain yang sejatinya tidak memberi manfaat bagi agama kita. Hal-hal penting yang harusnya menjadi fokus pemikiran kita dengan mudahnya terlupakan begitu saja karna ruang di dalam otak kita terpenuhi dengan hal-hal yang kurang begitu penting. Masa muda seorang pemuda lantas menjadi masa suram karena perilakunya yang tak tersibukkan dalam agama bahkan dapat dikatakan tak mengenal agama. Hal-hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak ada kebanggaan padanya untuk mengenal islam lebih jauh lagi.
Tabligh akbar ini merupakan salah satu dari 2 macam kegiatan dalam rangkaian acara milad LDKm MD’U yang mengusung tema “Melalui Milad LDKm MD’U, Ciptakan Generasi Pembaharu”. Meskipun jumlah peserta yang hadir sangat minim, tapi euphoria acara yang begitu mengena tidak akan dilupakan oleh pesertanya.
“Walaupun masih banyak kursi kosong, namun disinilah orang-orang yang tersentuh hatinya datang untuk menyimak acara tabligh akbar ini,” ujar wakil dekan FKIP MIPA saat ditanya komentarnya mengenai acara yang dimulai pukul 09.00 Wita tersebut.

Serangkaian Acara Milad LDKm MD’U XI : Bedah Buku dan Tabligh Akbar

Diposting oleh LDKm di 11.58 0 komentar



Serangkaian Acara Milad LDKm MD’U XI : Bedah Buku dan Tabligh Akbar
Syamil MD’U. Tiap tanggal 17 Februari menjadi tanggal yang ditunggu-tunggu bagi segenap pengurus Lembaga Da’wah Kemahasiswaan Musholla Darul ‘Ulum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman (LDKm MD’U). Bila mengenang 11 tahun yang lalu dari tahun ini (2012,red), tanggal 17 februari 2001 merupakan tanggal bersejarah dimana untuk pertama kalinya MD’U mengadakan musyawarah besar yang bertujuan membentuk sebuah kepengurusan.
Sebelas tahun berdiri membuat lembaga yang sedang dalam ‘keremajaan’ ini ternyata bertindak cukup dewasa dan tidak manja dalam mengurusi kepentingannya. Di milad yang ke-XI ini pun, serangkaian acara yang memotivasi pesertanya untuk menjadi yang terbaik dihadirkan. Mulai dari bedah buku Prophetic Learning oleh Dwi Budiyanto, M. Hum selaku penulisnya sendiri pada tanggal 25 Februari 2012 hingga tabligh akbar yang diisi oleh KH. Muslihuddin Abdurrasyid, Lc, M, Pdi pada tanggal 04 maret 2012, gempita semangat dan dukungan baik dari panitia, peserta dan alumni terus berdatangan.
Meski kadang kala terseok-seok dalam proses pencarian dana, namun acara-acara tersebut dapat sampai ke hati kita dengan nuansa yang sempurna. Bedah buku yang dihadiri oleh 163 peserta pun tak kalah menimbulkan kesan yang mendalam.
“Acaranya bagus. Pematerinya juga sangat bagus dan jadi bersemangat lagi,” tutur Fera Emy, mahasiswi Pendidikan Matematika ’10.
Antusiasme yang bagus juga terlihat dari peserta tabligh akbar. Meski minim peserta, suntikan semangat dan saran demi terciptanya acara milad tahun depan yang lebih menuai manfaat terus berdatangan.
“Acaranya sudah bagus, hanya saja perlu ditingkatkan lagi. Koordinasi antara sesama panitia masih kurang. Namun untuk keseluruhan jalannya acara, sudah bagus,” ucap Sri Rahayu, mahasiswi Fakultas Teknik ’11.
Hadirnya kombinasi acara yang mengundang massa tersebut cukup menyemangati para panitia untuk terus melahirkan kegiatan yang inovatif di tahun-tahun berikutnya.

SAY NO TO VALENTINE

Diposting oleh Knisa Nurimanita di 17.32 0 komentar

Hari valentine jatuh pada tanggal 14 februari , hari dimana kebanyakan orang berbondong bondong untuk bertukar kado dan cokelat, greeting card dan sebagainya. Tapi apakah ada yang mengetahui latar belakang sejarahnya yang telah berlalu lebih dari 1700 tahun. Valentine identik bernuansa pink dan merah sebagai simbol "cinta" , bahkan banyak di dapati di toko- toko atau mall sengaja memberikan kesan pink di hari itu. Orang orang pun merayakan dengan suka cita. Mengapa?  Karena hari itu adalah hari kasih sayang.namun apakah maksud dari cinta dan kasih sayang versi hari valentine, atau lebih spesifik lagi  Apa sebenarnya Hari Valentine itu?? Bagaimana sejarah di balik hari valentine tersebut?

Sejarah Valentine.                                                                                                                                                                        
Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul dari Va;entine’s day namun pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Peringatan hari besar ini dirayakan untuk menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan, serta Pah (Tuhan dari Alam). pada saat itu digambarkan orang-orang muda (laki-laki dan wanita) memilih pasangannya secara diundi, kemudian mereka bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Dengan diikuti berbagai macam pesta dan hura-hura bersama pasangannya masing-masing.
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang karena kesalahan maka dia diberi gelaran Saint atau Santo. Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu ialah Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk menghormati dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
 Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
 Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. 


Lantas bagaimana kita harus menyikapi hari itu? Bukankah jelas Allah berfirman dalam Surat Al-Isra 36
Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”

Rasulullah pun bersabda:
"Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu".

Apakah pantas jika kita umat Islam namun mengikuti kejahiliyahan yang mungkin belum kita ketahui sejarahnya? 
Apakah pantas kita umat islam mengikuti budaya jahiliyah dan termasuk di dalamnya?


Oleh karena itu kita sebagai umat Islam SAY NO TO VALENTINE


Pages

Recent Posts

Labels

Pengikut